Albert Einstein
"The Secret to Creativity is Knowing How to Hide your Sources."(Rahasia kreatifitas adalah mengetahui bagaimana menyembunyikan sumber kreatifitas tersebut.)
-Albert Einstein-
![]() |
Siapa yang tak kenal sosok Einstein yang Fenomenal ini ? Dia adalah Ilmuan pencetus Teori Relativitas abad-20 |
Seribu seratus tahun sebelum Einstein mencetuskan teori relativitas,
ilmuwan Muslim di abad ke-9M telah meletakkan dasar-dasar teori
relativitas, ialah saintis dan filosof bernama Al-Kindi yang mencetuskan
teori itu. Selanjutnya, dunia sains modern di awal abad ke-20 M dibuat
takjub oleh penemuan seorang ilmuwan Yahudi Jerman bernama Albert
Einstein. Pada tahun 1905, Einstein mempublikasikan teori relativitas
khusus (special relativity theory). Satu dasawarsa kemudian, Einstein
yang didaulat majalah Time sebagai tokoh paling berpengaruh pada abad 20, yang mencetuskan teori
relativitas umum (general relativity theory).
![]() |
Yusuf Ibnu Ishaq Al-Kindi |
Relatifitas Waktu Menurut Al-Kindi
Dalam salah satu karyanya yang berjudul Al-Falsafa al-Ula, Al-Kindi telah mengungkapkan dasar-dasar teori relativitas.
Al-Kindi menulis:
“Relativitas, adalah esensi dari hukum eksistensi. Waktu, ruang, gerakan, dan benda, semuanya relatif dan tidak absolut.”
Namun, ilmuwan Barat seperti Galileo, Descartes, dan Newton, menganggap semua fenomena itu sebagai sesuatu yang absolut. Hanya Einstein yang sepaham dengan Al-Kindi.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqXtyablMuxwt7gC1BL1vi7RurIp7hwTJu0dqjY_24Y29lWqGq5mrDk-0rL0SLicHR1sxyq6nRWer5JMhWPR6BTu4m4IAPYTGrAWibO63G7yvZOwXzmIk5C4AijSdRYqprY5m9ZcXjn1x4/s400/time.png)
Al-Kindi juga menulis:
“Waktu hanya eksis dengan gerakan; benda dengan gerakan; gerakan dengan benda, . . . jika ada gerakan, di sana perlu benda; jika ada sebuah benda, di sana perlu gerakan.”
Dalam Al-Falsafa al-Ula, Al-Kindi mencontohkan seseorang melihat sebuah objek yang ukurannya lebih kecil atau lebih besar menurut pergerakan vertikal antara bumi dan langit. Jika orang itu naik ke atas langit, dia melihat pohon-pohon lebih kecil. Jika dia bergerak ke bumi, dia melihat pohon-pohon itu jadi lebih besar.
Al-Kindi berkesimpulan:
“Kita tidak dapat mengatakan bahwa sesuatu itu kecil atau besar secara absolut. Tetapi, kita dapat mengatakan bahwa sesuatu itu lebih kecil atau lebih besar dalam hubungan kepada objek yang lain.”
Relatifitas Waktu Menurut Sains Modern
Saat ini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya,
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji_QdLXUY0ShVQKEslSRF9jwE51WBPlZibcujsz-ZYKHwkQSPxsnJ0prhehIHKmZXoblWt3FgYDLKRYvIihyphenhyphenhWSLfoY8Pxz7lXf7A147OiIGvupuSPoB6-j_SvQ1SqCO_0bB3Wf_uXaX2K/s640/al-kindi2.jpg)
kecuali Al-Kindi yang terinspirasi dari Al Qur'an.
Fakta bahwa waktu bersifat relatif didukung juga oleh ahli fisika terpenting di abad ke-20, Albert Einstein. Lincoln Barnett, dalam bukunya The Universe and Dr. Einstein (Alam Semesta dan Dr. Einstein) menulis :
![]() |
The Universe and Dr. Einstein, karangan Lincoln Barnett menjadi salah satu buku rujukan sains modern tentang hakikat waktu. |
Karena waktu terdiri atas persepsi, maka waktu bergantung sepenuhnya pada orang yang merasakannya. Karena itulah waktu bersifat relatif.
Kecepatan waktu mengalir akan berbeda berdasarkan acuan yang digunakan
untuk mengukurnya, karena tubuh manusia tidak memiliki jam alami yang
dapat menentukan secara tepat kecepatan waktu berjalan.
Seperti yang
ditulis Lincoln Barnett: “Sebagaimana tidak ada warna bila tak ada
mata untuk melihatnya, tidak ada pula ukuran sesaat, sejam atau sehari
bila tak ada kejadian untuk menandainya”.2
ALBERT EINSTEIN : "KALAU BUKAN KEINGINTAHUAN BESAR RAHASIA ALAM SEMESTA KARENA CERITA TENTANG PERJALANAN NABI MUHAMMAD ISRA' MIRAJ , MAKA AKU TIDAK AKAN DAPAT MENEMUKAN RUMUS YANG BERGUNA UNTUK MANUSIA MODERN INI, ILMU KECEPATAN CAHAYA, ILMU TENTANG ELEKTRON DAN POSITRON YANG DAPAT DIURAIKAN DAN
DIGABUNGKAN "dalam bukunya "the physiccanic" hal 345.
Bener gak tuh?
![]() |
Ya menurut saya bisa aja,karena sebenarnya semua ilmu datangya dari Allah. Bahkan rahasia langit saja tergambar di Al-quran. :) |
Untuk lebih memahami waktu bersifat relatif, kita bisa mengambil contoh menggunakan Paradox Waktu (Time Pradox) dua bersaudara, yang satu melakukan perjalanan keluar angkasa dan yang satunya menetap di bumi menunggu saudaranya pulang ke bumi. Lincoln Barnett mengumpamakannya sebagai berikut :
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjorVycZXwamWFksynTwF6gBlR_Osl-EK-682qhw235aNAABpnMnwsHduKczvWEaVr6noiwxV9f1lhypuWeQIdc9WFbKhpQVxF6EKOjHBC09nVmqTjawHtHGMrydVAOsEGCqmM7nGE1UwQ/s400/twinparadox-2.jpg)
Ada dua saudara kembar: salah seorang tinggal di bumi sementara yang lainnya pergi ke luar angkasa dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Ketika penjelajah luar angkasa ini kembali ke bumi, ia akan mendapati saudaranya menjadi lebih tua daripada dirinya. Hal ini terjadi karena waktu berjalan lebih lambat bagi orang yang bepergian dalam kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Hal yang sama terjadi pula pada seorang ayah penjelajah luar angkasa dan anaknya yang berada di bumi. Jika pada saat pergi, sang ayah berumur 27 tahun dan anaknya berumur 3 tahun; ketika sang ayah kembali ke bumi 30 tahun kemudian (waktu bumi), anaknya akan berumur 33 tahun tetapi sang ayah masih berumur 30 tahun.3
Kebenaran Mutlak Al Qur'an Mengenai Relatifnya Waktu
Al Qur'an telah membenarkan fakta tentang waktu yang bersifat relatif,
inilah ayat yang membuktikan bahwa waktu bersifat relatif dan tidak
pasti sama:
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu
disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya.
Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut
perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi,
kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya
adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
Dalam ayat lainnya disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara
berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat
singkat sebagai sesuatu yang lama:
"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya
kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari
atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang
menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan
sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an,
23:122-114)
Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al
Qur'an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa
Al Qur'an adalah Kitab Suci.
![]() |
Pahami dan Resapi kalimat nya, Dalem banget makna nya: Jeru bos! |
![]() |
indonesian language quote |
![]() |
english language quote |
Referensi :
http://ilmu-pengetahuan-unik.blogspot.com
http://hervinafisika.blogspot.com
http://id.harunyahya.com
http://physicsforme.com
Catatan kaki :
http://ilmu-pengetahuan-unik.blogspot.com
http://hervinafisika.blogspot.com
http://id.harunyahya.com
http://physicsforme.com
Catatan kaki :
- Lincoln Barnett, The Universe and Dr. Einstein, (New York: Mentor Books, 1952), hal. 50
- Lincoln Barnett, The Universe and Dr. Einstein, (New York: Mentor Books, 1952), hal. 51
- Paul Strathern, The Big Idea: Einstein and Relativity, (London: Arrow Books, 1997), hal. 57